Rabu, 18 Mei 2016

Percayalah, tak mudah menjadi aku

Kamu mau jadi aku?
Apa iya kamu bisa jadi aku?
Mungkin kamu merasa akan mudah menjadi aku
Mungkin kamu merasa akan senang menjadi aku
Mungkin kamu merasa akan nyaman menjadi aku
Tunggu dulu ya,
Ayo pikirkan sekali lagi
Apa kamu tahu namaku?
tentu iya, jawabmu
Apa kamu tahu rumahku?
Ya iyalah, sudah biasa main kerumah, jawabmu
Apa kamu tahu keluargaku
Apa kamu tahu pekerjaanku
Apa kamu tahu ini
Apa kamu tahu itu
Iya kamu tahu
Kamu tahu yang nampak oleh penglihatanmu
Kamu tahu semua tentangku yang nampak olehmu
Tapi apa kamu tahu,
Seberapa banyak masalahku
Seberapa banyak hutangku
Seberapa kerasnya perjuanganku
Atau mungkin seberapa besar dosaku
Apa kamu tahu?
Yang jelas aku tak akan memberitahumu
Masih ingin menjadi aku?
Masih ingin menjadi orang lain?
Masih ingin?
Percayalah,
Tak mudah menjadi aku
Jadilah dirimu sendiri dengan segala kelebihan dan kekuraganmu
Karena itulah dirimu
Tak ada orang yang sama sepertimu
Sekali lagi,
Percayalah
Tak mudah menjadi aku

#AF


Rabu, 11 Mei 2016

Renungan pagi menjelang siang

Kesehatan adalah hal yang paling utama bagi kita semua. Bisa dibayangkan saat kondisi kita sakit, satu hal yang kita harapkan adalah kesembuhan. Kita berharap kita bisa segera sembuh dari segala penyakit yang kita derita, dan bisa segera kembali beraktifitas seperti biasa.
Sungguh kesehatan itu teramat mahal harganya, memiliki kekayaan sebanyak apapun untuk apa jika kita sakit. Kita mengidap berbagai penyakit kronis yang mengharuskan kita hanya terbaring tak bedaya di Rumah Sakit. Rumah mewah dengan segala fasilitasnya tidak bisa kita nikmati.
Contoh kecil saja saat kita sakit gigi, meskipun kita punya banyak uang untuk membeli berbagai makanan mahal dan enak apa kita bisa menikmatinya???
Tentunya kita lebih memilih mengkonsumsi bubur , agar makanan yang kita konsumsi bisa langsung kita telan. Misalkan juga kita punya uang milyaran banyaknya, tapi memiliki penyakit yang menyebabkan kebutaan yang tak bisa disembuhkan, bagaimana rasanya? adakah yang lebih berharga dari tubuh yang sehat??
Untuk apa uang sebanyak itu, kekayaan sebesar itu, jika melihatnyapun kita tidak bisa, kita hanya bisa melihat gelap dan gelap.
Oleh karena itu bersyukurlah saat kita sehat, bisa menghirup udara secara gratis, masih bisa melihat keindahan alam sekitar, masih bisa mendengar suara di sekeliling kita dan masih mampu untuk berjalan.
Bersyukurlah saat kita sehat, lakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat selama kita masih diberi kesempatan untuk melakukannya. Karena kita tidak akan pernah tahu takdir apa yang akan kita lalui di kemudian hari.

#AF

Selasa, 13 Januari 2015

Cerita Teman

jangan salahkan sastraku yang hanya bagian naluri
salahkanlah kerinduan yang mengubah setiap kata jadi puisi
saat berjumpa diujung lidah mungkin hanya ada diam
namun larik puisi jadi saksi penantian malam
kepada untaian kata kutitipkan sedikit asa
sebab lewat lisan aku tiada kuasa
rasa yang belum pantas diucap biarlah dipendam dalam-dalam
atau adukan saja pada Allah lewat doa diam-diam

Kadang tak mengerti dengan apa yang dirasakan diri,
sepertinya bahagia, tapi apa iya??
jika bahagia itu hanya singgah sambil lalu..
Mungkinkah itu memang hanya fatamorgana atau sekedar ilusi hati?
Entahlah, tapi aku merasa bahagia, sangat bahagia
hanya saja
bahagiaku tak pernah seperti nyata
semua seperti maya dan tak pernah berwujud sempurna
namun aku sungguh bahagia
dan tak ingin kehilangan perasaan seperti itu
walau aku tau semuanya hanya seperti ilusi dan menipu



Kamis, 26 Juni 2014

Antara Kebiasaan dan Pembiasaan

Ini adalah tentang pembiasaan, membiasakan diri untuk pergi dan menghindar, membiasakan diri untuk berlalu dan melawan kebengisan nafsu yang egois.
Namun pembiasaan ini memerlukan waktu, dan waktu yang kupunya, masih selalu dalam kebiasaan yang sama. Entah sampai kapan, namun menghentikan kebiasaan itu mungkin sama sulitnya seperti aku menghitung rintikan hujan sederas semalam.
Aku siapa sebenarnya?? sunggguh aku bukan siapapun, hanya manusia rapuh yang membutuhkan kekuatan tuk tetap bertahan melawan kejahatan diriku sendiri.
Maafkan aku, kumohon maafkan aku, aku hanyalah manusia biasa, sangat biasa, dan bukan siapa-siapa...

Kamis, 19 Juni 2014

Dia masih membisu, entah karena apa. Tak ada sedikitpun yang mampu menjadi alasan. Semuanya serba sulit dan mungkin tak bisa menjadi sebuah jalan keluar. Hanya bisa membisu dan mematung menatap penuh kekosongan. Yang dirasakan, hanya sebuah perasaan yang sangat tidak menentu.

Rabu, 04 Juni 2014

Kamu pribadi yang dewasa jika kamu menolak tuk menyakiti mereka yang buatmu terluka, meski kamu punya kekuatan tuk melakukannya.